Minat dan pengetahuan masyarakat terhadap investasi bisa dibilang masih rendah. Meskipun begitu, banyak yang juga sudah mulai melakukan investasi salah satunya yaitu investasi tanah yang dianggap lebih efektif dalam memberikan keuntungan yang maksimal apalagi harga tanah yang kian meningkat dari tahun ke tahun.
Selain investasi
tanah, saat ini sudah mulai banyak jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia
yang bukan hanya dapat dijalankan oleh masyarakat kelas atas namun juga
masyarakat menengah ke bawah. Dalam melakukan investasi dapat memberikan
keuntungan secara pasif.
Jenis Investasi
Investasi
terdiri dari investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi
jangka pendek umumnya dapat memberikan imbal hasil dalam jangka waktu 3 bulan
hingga 12 bulan. Investasi ini termasuk likuid karena pencairan dana yang cepat
dan mudah dijual kembali hanya saja returnnya lebih rendah dibandingkan
investasi jangka panjang.
Sedangkan
investasi jangka panjang yaitu dana investasi yang disimpan hingga di atas 5
tahun untuk bisa mendapatkan imbal hasil yang maksimal. Jika dana dicairkan
pada satu tahun pertama setelah berinvestasi maka kemungkinan besar juga bisa
mengalami kerugian. Maka dari itu beberapa instrumen investasi lebih cocok
dijadikan sebagai investasi jangka panjang.
Untuk memudahkan
pemahaman anda, berikut terdapat 3 jenis instrumen investasi yang cocok
dijalankan oleh pemula :
1.
Deposito
Deposito
merupakan salah satu jenis investasi yang memiliki resiko paling rendah namun
imbal hasilnya memang lebih kecil dibandingkan instrumen investasi lainnya. Deposito
termasuk investasi jangka pendek karena dana biasanya dapat diambil mulai dari
jangka waktu 6 bulan atau lebih. Namun dana yang telah didepositokan tidak
dapat diambil hingga jangka waktu tertentu.
Setiap
bank biasanya akan menawarkan suku bunga yang berbeda-beda yang juga bergantung
pada pertumbuhan perekonomian. Namun rata-rata suku bunga yang ditawarkan yaitu
mulai dari 4% - 6% belum termasuk pajak yang harus dibayarkan. Bisa dibilang
deposito mirip dengan tabungan biasa hanya saja suku bunga deposito lebih
tinggi dan dananya tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo berbeda dengan
tabungan biasa yang dapat menarik dana kapan saja.
2.
Surat
Berharga Negara
Surat
Berharga Negara atau SBN merupakan produk investasi yang dijamin dan
diterbitkan oleh Pemerintah RI sehingga merupakan produk investasi yang aman
dan pastinya menguntungkan. Dengan berinvestasi SBN juga membuat masyarakat
ikut berkontribusi dalam pembangunan dan pembiayaan negara. Surat Berharga
Negara terdiri dari Savings Bond Ritel (SBR), Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk
Ritel (SR), dan Sukuk Tabungan (ST).
3.
Emas
Emas
juga merupakan salah satu instrumen investasi yang sudah ada sejak puluhan
tahun yang lalu dan masih menjadi instrumen investasi yang menjanjikan hingga
saat ini. Biasanya emas dibeli dalam bentuk batangan atau dalam bentuk
perhiasan yang kemudian disimpan dalam jangka waktu tertentu hingga dapat
memberikan imbal hasil maksimal.
Emas
termasuk ke dalam investasi jangka panjang agar bisa mendapatkan keuntungan
yang lebih tinggi dibandingkan jika hanya disimpan dalam jangka waktu pendek
sekitar 1 tahun karena keuntungannya tidak akan maksimal bahkan bisa saja tidak
mendapatkan keuntungan sama sekali karena adanya inflasi.
Selain
emas batangan atau perhiasan, jenis investasi emas yang cukup unik yaitu investasi emas digital. Jadi anda
bisa menabung dalam bentuk digital atau secara online dengan pembelian mulai
dari 0,01 gram atau Rp 20.000 di Sehatigold.com. Di Sehatigold, anda bisa
menukarkan emas digital yang sudah dibeli menjadi logam mulia atau perhiasan.
Deskripsi : jenis
investasi terdiri dari 3 jenis yang sering dipilih oleh para pemula yang baru
ingin memulai investasi.